diterbitkan di RiauPos Ahad, 1 April 2012
Oleh:
Jumardi
Persoalan
Negara dan kesejahteraan rakyat, selalu menjadi isu yang relevan di belahan
dunia manapun dan dalam rentang waktu kapan pun. Tuntutan agar negara
mewujudkan kesejahteraan rakyat merupakan bagian yang inheren dari manifestasi
kedaulatan negara. Kesejahteraan
rakyat atau masyarakat merupakan bagian dari indikator keberhasilan negara
menjalankan kedaulatannya. Persoalannya adalah bagaimana memformulasikan peran
pemerintah secara tepat, sehingga menjamin berjalannya roda perekonomian yang
benar-benar mewujudkan kesejahteraan rakyat?
BUMN merupakan manifestasi riil peran negara dalam
perekonomian. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memiliki peran
penting untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanahkan oleh UUD
1945. Untuk itu BUMN diharapkan (1) dapat meningkatkan penyelenggaran
kemanfaatan umum, berupaya penyediaan barang dan jasa dalam jumlah dan mutu
yang memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; (2) memberikan sumbangan
kepada penerimaan negara; dan (3) meningkatkan sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional. Dari ketiga poin ini, paling tidak terlihat bahwa peran
negara dalam mensejahterakan rakyat melalui perangkat BUMN dapat dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Visi Kementerian BUMN "Meningkatnya peran
BUMN sebagai instrumen negara untuk peningkatan kesejahteraan rakyat
berdasarkan mekanisme korporasi". Pandangan dan pemikiran mengenai
permasalahan BUMN ini tidak hanya bersifat ideologis, tetapi juga terkait
dengan dimensi korporasi dan manajemen. Untuk bisa dan memiliki eksistensi di
dalam pasar, maka perlu ditingkatkan profesionalisme, daya saing dan kinerja
BUMN itu sendiri. Maka seharusnya pemerintah, politisi dan birokrasi tidak
boleh terlibat terlalu besar masuk ke
dalam korporasi. Keterlibatan seperti itu pada dasarnya merusak budaya
perusahaan sehingga menganggu kinerja BUMN bersangkutan.
BUMN adalah sistem dan organisasi yang kompleks karena
keberadaannya sebagai organisasi bisnis berhadapan langsung dengan organisasi
birokrasi dan politik kekuasaan. Dengan demikian, BUMN menghadapi tantangan
ganda, yaitu tantangan persaingan pasar itu sendiri dan tantangan birokrasi
sebagai masalah eksternal tambahannya. Maka sebab itu Fahri dalam buku ini
sangat menekankan agar elemen pemerintah, birokrasi, dan politisi jangan banyak
terlibat langsung dalam korporasi BUMN.
Kinerja BUMN selama ini belum optimal. Walaupun saat ini kinerja BUMN
secara umum telah menunjukkan adanya peningkatan, namun pencapaian tersebut
masih jauh dari hasil yang diharapkan. Dengan kinerja demikian, masih ada potensi BUMN untuk membebani fiskal yang
dapat mempengaruhi upaya mempertahankan kesinambungan
fiskal. Sementara
itu, secara faktual BUMN ini meliputi separuh aset ekonomi secara nasional,
tetapi produktifitasnya rendah. Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya ada secara
konseptual pada buku ini.
Jumardi
Ketua Umum PK KAMMI Suska
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau
Juga Koordinator Kaderisasi FLP Pekanbaru
Negara, BUMN dan Kesejahteraan Rakyat
Penulis :
Fahri Hamzah
Penerbit :
YAYASAN FAHAM INDONESIA
Cetakan :
Kedua, Januari 2012
Tebal :
xxxviii+250 halaman
0 komentar:
Posting Komentar