Pages

My Slide

Cover Photos Slideshow: Ju’s trip from Medan, Sumatra, Indonesia to Pekanbaru was created by TripAdvisor. See another Pekanbaru slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.

Rabu, 10 Oktober 2012

Tenang Saat Sibuk

Terbit di Riau Pos 7 Oktober 2012 Kolom Buku

Oleh: Jumardi

Saat diri sibuk, tekanan semakin kuat, maka stres berat akan segera tiba. Amarah kadang tak terbendung, teman dekat tak lagi dihiraukan, maka terkesan sombong dan tak peduli sesama. Yang ada hanya pekerjaan ini harus segera selesai, bagaimanapun caranya.

Sang istri, anak, dan orang tua pun akhirnya mendapatkan jatah kurang perhatian. Sama tetangga sebelah rumah tidak tahu bagaimana kondisinya, hingga dengan diri sendiri pun entah apa yang perlu disegarkan. Semua menjadi dilupakan karena kesibukan-kesibukan kita yang tidak terkontrol.

Jika kesibukan kita menambah kegalauan, kekhawatiran, dan ketidaktenangan, ada yang perlu kita periksa sejenak. Mungkin kita belum menjarakkan diri kita untuk merenungi apa yang telah kita lakukan. Atau kita belum merapatkan diri dan hati kita kepada yang memberikan ketenangan. Karena rezeki yang bertambah, penghormatan yang diberikan kepada kita, dan atas mudahnya segala yang dilakukan belum tentu bisa memberikan ketenangan.

Lalu ada yang mencari kesunyian dengan maksud menghadirkan ketenangan, perbanyak sujud dan ruku` untuk mendatangkan ketenteraman dan kesejukan jiwa, namun ketenangan yang diinginkan belum juga tiba. Apa yang salah? Ada yang perlu kita jarakkan untuk melakukan hentian sejenak.

Atas sedekah dan ibadah kita, ada yang perlu kita cermati dengan jernih barangkali ada salah niat yang terselip. Atas berlimpahnya harta yang tak menambah keteduhan hati dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita renungi; tentang diri sendiri, tentang tetangga kita, tentang do`a-do`a kita serta berbagai hal yang berkaitan hubungan kita dengan Allah ta`ala maupun hubungan dengan sesama.

Kadang masjid yang megah, justru kosong dari hidayah. Kita sibuk memegahkan bangunannya, sementara tetangga masjid yang kekurangan justru mencari santunan kepada orang yang tidak seiman. Kadang zikir kita tak mengantarkan pada ketenangan, padahal seharusnya zikir menjadikan hati kita tenang sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur`an. Bukan al-Quran yang salah memberikan perintah, tetapi kita yang tak mengingat bahwa iman harus kita sertai dengan amal saleh. Sebagian orang berzikir bukan untuk mengingat-Nya, tetapi sekadar untuk menemukan pengalaman ekstase dikarenakan keringnya hati (halaman 10).

Buku ini mengingatkan kita akan pentingnya perenungan-perenungan atas apa yang telah kita lakukan, khawatir ternyata apa yang telah kita lakukan adalah kesia-siaan. Lalu apa gunanya kita menghabiskan waktu kita untuk bekerja keras kalau akhirnya adalah kehampaan. Ibadah kita yang sampai menangis-nangis ternyata tidak membuahkan pahala, puasa kita yang hanya mendapatkan haus dan dahaga.

Maka kita perlu mengambil jarak, luangkan waktu dan lakukan hentian sejenak. Perbarui terus niat-niat kita, semoga ketenangan yang kita harapkan benar-benar dapat kita temukan.




Jumardi
Mahasiswa Ushuluddin UIN Suska Riau
Bergiat di FLP Pekanbaru

Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan
Penulis      : Mohammad Fauzil Adhim
Penerbit    : Pro-U Media, Yogyakarta
Cetakan    : Pertama, 2012
Tebal         : 342 halaman   


3 komentar:

Jumpar Ampat mengatakan...

Semoga menginspirasi

Jumpar Ampat mengatakan...

Semoga menginspirasi

Jumpar Ampat mengatakan...

Semoga menginspirasi

Posting Komentar