Terbit di Majalah Frasa Edisi Agustus 2012
Oleh: Jumardi*
Tahun 1999 merupakan tahun bersejarah bagi FLP Riau. Pada tahun itulah awal mulanya angin segar di bumi lancang kuning ini berhembus. Akan dibentuk sebuah forum kepenulisan dari perpanjangan tangan Forum Lingkar Pena yang didirikan oleh Helvi Tiana Rosa pada tahun 1997. Ketika itu Majalah Annida yang merupakan majalah yang didirikan Helvi membuka pengumuman pendaftaran untuk menjadi anggota FLP di setiap provinsi di Indonesia.
Oleh: Jumardi*
Tahun 1999 merupakan tahun bersejarah bagi FLP Riau. Pada tahun itulah awal mulanya angin segar di bumi lancang kuning ini berhembus. Akan dibentuk sebuah forum kepenulisan dari perpanjangan tangan Forum Lingkar Pena yang didirikan oleh Helvi Tiana Rosa pada tahun 1997. Ketika itu Majalah Annida yang merupakan majalah yang didirikan Helvi membuka pengumuman pendaftaran untuk menjadi anggota FLP di setiap provinsi di Indonesia.
Hasil dari pendaftaran tersebut majalah Annida mengumumkan bahwa untuk provinsi Riau terdapat lebih kurang 42 orang yang mendaftar sebagai anggota termasuk Rinawati dan Rima yang kemudian ditunjuk sebagai koordinator untuk FLP Riau. Dari 42 orang tersebut yang berdomisili di Pekanbaru ada 13 orang. Sisanya menyebar di Kota Dumai, Rengat, Batam, dan Tanjung Pinang.
Pada tahap awal disusunlah struktur organisasi FLP di Pekanbaru. Sedangkan dengan FLP di kota lain diadakan hubungan melalui surat menyurat. FLP di kota/kabupaten ini selanjutnya disebut dengan FLP Cabang.
Peresmian FLP Riau bersamaan dengan peresmian FLP Sumbar di Padang pada bulan Agustus 2000. FLP Riau diwakili oleh Rinawati, Yosse, dan Elin Syawalina. Saat itulah FLP Riau mulai mengadakan diskusi-diskusi rutin setiap minggunya. Mulai juga mengikuti beberapa lomba kepenulisan seperti cerpen, puisi, dan penulisan novel. Cerpen Lelaki di Nagoya karya Rinawati (ketua FLP Riau pertama) masuk final dalam lomba Cipta Cerpen Islami FLP Award dalam rangka Milad FLP ke-5 tahun 2000 dan dibukukan dalam Cerita Remaja dengan judul Cinta, Ya Cinta.
Pada tahun 2005 barulah FLP Riau mengadakan Musyawarah Wilayah Pertama tepatnya pada tanggal 19 Juni 2005. Hasil Muswil pertama itu menunjuk saudara Joni Lis Efendi sebagai ketua umum dan Rosnadeli Kartini S. sebagai sekretaris. Selama kepengurusan Joni Lis beberapa agenda dilaksanakan, seperti Bedah Novel Meretas Ungu karya Pipiet Senja, Pelatihan Kepenulisan, Seminar Penulisan dan pernikahan bersama M. Fauzil Adhim dan Pipiet Senja, Bekerja sama dengan Riau Pos dalam rubrik Bengkel Fiksi, Kerjasama dengan Riau Tribun untuk rubrik bengkel Cerpen, Kerjsama dengan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Riau untuk menumbuhkan minat baca dan tulis masyarakat dengan melakukan berbagai even kepenulisan. Selain itu kepengurusan ini juga pernah mengikuti Temu Sastra Sumatera I di Padang, menerbitkan buletin Orassi, dan tak kalah hebatnya pernah memenangi lomba penulisan fiksi dan nonfiksi baik tingkat lokal maupun nasional.
Masa pengurusan Joni ini juga berhasil mengepakkan sayap cabang di Pekanbaru, Dumai, dan Kuantan. Kepengurusan ini berlangsung hingga tahun 2007.
Pada tahun 2008 hingga 2010 kepemimpinan FLP Riau diserahkan ke Saudara Wamdi. Pada masa Wamdi ini juga tidak jauh beda gerakan kepenulisan yang diadakan oleh FLP. Beberapa lomba tingkat nasional dimenangkan oleh anggota FLP Riau, seperti juara Penulisan Cerpen Rohto, dan lainnya. Hampir semua media lokal maupun nasional setiap minggunya diisi oleh karya-karya anggota FLP Riau, seperti Riau Pos, Majalah Sagang, Majalah Girlie Zone, Tabloid Ar-Royan, Bahana Mahasiswa, Expresi Riau Pos, Koran Riau Mandiri, Majalah Sabili, Annida, Ummi, Story, Aklamasi, dan lain-lain baik cetak maupun Online.
Pada Tahun 2011 kemaren pada jabatan Wamdi yang kedua kalinya salah seorang anggota FLP berhasil mendapat anugerah sagang bidang penelitian sastra dengan hadiah 20 juta rupiah.
Prestasi FLP Riau dibidang kepenulisan tidak hanya sampai disitu, dari tahun ke tahun hingga sekarang (2012) FLP terus menerus menerbitkan buku baik solo maupun antologi. Hingga sekarang tercatat hampir ratusan buku sudah diterbitkan oleh penulis-penulis FLP.
Begitulah, FLP Riau terus ikut andil mengembangkan minat baca dan tulis anak melayu dengan merekrut anggota setiap tahunnya. Harapannya anak melayu tidak surut tintanya menuliskan sejarah kejayaan melayu. Mari wujudkan penulis berbudaya. Mencerahkan juga mensejahterakan.
*Kaderisasi FLP Pekanbaru
2 komentar:
salut dan apresiasi buat dedikasinya. termotivasi saya untu dapat diterima dan ikut bergabung menjadi anggota FLP Pekanbaru, boleh diberikan sedikit informasinya...? terima kasih semoga terus maju dan berkarya.
izin masukkan tulisannya ke blog flp riau ye bang
Posting Komentar