Pages

My Slide

Cover Photos Slideshow: Ju’s trip from Medan, Sumatra, Indonesia to Pekanbaru was created by TripAdvisor. See another Pekanbaru slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.

Sabtu, 31 Maret 2012

BIARKAN DAKWAH BERMETAMORFOSA! TAHAPAN DAKWAH MENUJU KEMENANGAN ISLAM


KITA MULAI DENGAN RENUNGAN
Mengapa Metamorfosa?
            Seorang syeikh dakwah yang terkenal tajam bashirohnya pernah mengatakan bahwa perubahan adalah sesuatu yang niscaya,"Bahkan ketika seluruh orang di dunia telah berkumpul hatinya sebaik Rasululah SAW. sekalipun, perubahan kearah capaian-capaian yang lebih baik tetap perlu dilakukan", kata beliau. Sebab perubahan itu adalah sepirit utama kehidupan. Sesuatu yang tidak berubah, seperti mengalami stagnasi kehidupan ataupun ruhnya telah mati suri. Rasulullah SAW. mengatakan bahwa mereka yang hari ini tidak lebih baik dari hari kemarinnya, maka ia termasuk kalangan pecundang.
            Dalam gerak langkah dakwah, ada banyak rintangan yang menghambat kemajuan. yang dimaksud sebagai penghalang disini adalah cara pandang kita tentang dakwah. Begini, sebagai aktivis para murabbi kita dulu telah mengajarkan bahwa dalam dakwah-dan Islam secara keseluruhan-ada hal-hal yang bersifat tsawabit dan ada

Kamis, 22 Maret 2012

Tunjuk Ajar Melayu Turut Lantunkan UIN Suska Madani


Oleh: Jumardi
BAB I
PENDAHULUAN
Tunjuk ajar adalah segala jenis petuah, petunjuk, nasihat, amanah, pengajaran, dan contoh teladan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam arti luas. Menurut orang tua-tua Melayu, “Tunjuk ajar melayu adalah segala petuah, amanah, suri teladan, dan nasihat yang membawa menusia ke jalan yang lurus dan diridhoi Allah, yang berkahnya menyelamatkan manusia dalam kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat”[1].
Bagi orang Melayu, tunjuk ajar harus mengandung nila-nilai luhur agama Islam dan juga sesuai dengan budaya dan norma-norma sosial yang dianut masyarakatnya. Orang tua-tua mengatakan “di dalam tunjuk ajar, agama memancar”, atau “di dalam tunjuk ajar Melayu, tersembunyi berbagai ilmu”.[2]
Kandungan isi tunjuk ajar tidak dapat diukur atau ditakar, apalagi tunjuk ajar sendiri terus berkembang sejalan dengan kemajuan masyarakatnya. Hakikat isi tunjuk ajar